Rabu, 15 November 2023

    

Hari/Tanggal                        : Rabu, 15 November  2023

Muatan  Pembelajaran      :  

1. Matematika                        :  FPB

2. Bahasa Indonesia          : Meliuk dan menerjang 

Capaian Pembelajaran Matematika

Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya,) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Si Capaian Bahasa Indonesia

Si    1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

     Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

                                                


Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Anak sholih sholihah, tujuan pembelajaran hari ini : peserta didik dapat menentukan FPB dua bilangan, dan  mengenal majas personifikasi

MATEMATIKA
FPB
SILAKAN TONTON DAN SIMAK VIDEO BERIKUT!

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah faktor persekutuan dari bilangan-bilangan yang terbesar.

Langkah mencari FPB dari dua bilangan

  1. Tentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan dengan menggunakan pohon faktor
  2. Faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil

Contoh:
Tentukan FPB dari 4 dan 8

Pembahasan:

Faktorisasi prima 4 = 2 x 2 = 22
Faktorisasi prima 8 = 2 x 2 x 2 = 23
Jadi FPB dari 4 dan 8 adalah 22

Menentukan FPB dari Dua Bilangan

Bagaimana anak hebat, apakah ananda sudah paham tentang FPB? Semoga ananda sudah memahaminya. Supaya ananda lebih memahaminya, kerjakan soal latihan berikut ini ya!

1). 12 dan 16

Pembahasan:

Faktorisasi prima 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
Faktorisasi prima 16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24
Jadi FPB dari 12 dan 16 adalah 22 = 4

2). 15 dan 18

Pembahasan:

Faktorisasi prima 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32
Jadi FPB dari 15 dan 18 adalah 3

3). 18 dan 20

Pembahasan:

Faktorisasi prima 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32
Faktorisasi prima 20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
Jadi FPB dari 18 dan 20 adalah 2

4). 20 dan 36

Pembahasan:

Faktorisasi prima 20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
Faktorisasi prima 36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32
Jadi FPB dari 20 dan 36 adalah 22 = 4

5). 24 dan 28

Pembahasan:

Faktorisasi prima 24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
Faktorisasi prima 28 = 2 x 2 x 7 = 22 x 7
Jadi FPB dari 24 dan 28 adalah 22 = 4


Contoh soal 1 

Ayo tulislah semua faktor persekutuan dari pasangan bilangan berikut. Lalu temukan FPB nya.

1.  (6 dan 12) 

2. (18 dan 20)

3.  (32 dan 42)

 Jawaban: 

Faktor bilangan 6 = 1, 2, 3, dan 6. 

Faktor bilangan 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. 

FPB 6 dan 12 adalah 6

Faktor bilangan 18 = 1, 2, 3, 6, 9, dan 18. 

Faktor bilangan 20 = 1, 2, 4, 5, 10, dan 20.


BAHASA INDONESIA

MAJAS PERSONIFIKASI

Majas Personifikasi
Majas adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan untuk menyampaikan pesan atau maksud. Makna yang ditunjukkan dalam majas bukanlah makna sebenarnya, melainkan makna konotatif.

Majas personifikasi adalah jenis kiasan yang mengumpamakan benda mati dapat bertingkah laku seperti manusia.

Majas digunakan agar pembaca lebih menangkap atau membayangkan gagasan, suasana, atau perasaan yang dimaksud oleh penulis. Di samping itu, penggunaan majas dapat memberikan efek tertentu yang lebih kuat atau lebih indah.

Mari kita lihat contoh berikut.
1. Petugas pemberangkatan meniup peluit sebagai tanda kereta api segera berangkat.
2. Peluit petugas memekik-mekik memanggil penumpang kereta api untuk bergegas.

Pada kalimat kedua, desakan waktu lebih terasa dibanding pada kalimat pertama. Kalimat kedua menggunakan majas yang menggambarkan seolah-olah peluit dapat berperilaku sebagai manusia: memekik-mekik memanggil penumpang.

Majas seperti ini disebut majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selasa, 19 Maret 2024

Jumat, 17 Mei 2024

Kamis, 16 Mei 2024