Senin, 28 Agustus 2023
Hari/Tanggal : Senin, 28 Agustus 2023
Muatan Pembelajaran :
1. Pend. Pancasila : Norma
2. Matematika : Pembagian
3. Seni Budaya : Seni Tari
4. Bahasa Indonesia : di bawah atap
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:
1. Peserta
didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan
guru.
2. Peserta
didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan
kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
3. Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
Capaian Pembelajaran Matematika
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya,) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen. |
BaCapaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Si 1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Capaian
Pembelajaran Seni Budaya:
1.
Elemen Mengalami (Experiencing)
Peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan
latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari sesuai level, perubahan
arah hadap, dan desain lantai.
2.
Menciptakan (Creating)
peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat gerak dengan
unsur utama tari, level, perubahan arah hadap.
3.
Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and working
artistically)
peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan
bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling
menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
4.
Merefleksikan (Reflecting)
peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat melakukan
aktivitas pembelajaran tari
5.
Berdampak (Impacting)
peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada seni tari yang
berpengaruh pada kemampuan diri dalam menyelesaikan aktivitas pembelajaran
tari.
Aturan adalah segala yang harus ditaati dan dijalankan. Wujud aturan adalah petunjuk, perintah, ketentuan, dan patokan yang ditujukan untuk mengatur kehidupan. Keberadaan aturan penting dalam menciptakan ketertiban dan keteraturan. untuk lebih memahami materi simaklah video berikut!
contoh:
Aturlah pembagiannya terlebih dahulu.
1. Tulis 5 di atas nilai tempat satuan pada bilangan 48.
2. 9 kali 5 sama dengan 45, kemudian tulislah 45 di bawah 48.
3. Kurangkan 45 dari 48. Sisanya adalah 3.
jadi hasil 48:9 adalah 5
Soal no 1.
56 : 8 = …..
a. 6 b. 7 c. 8 d. 9
Soal no 2.
42 : 7 = …..
a. 6 b. 7 c. 8 d. 9
Soal no 3.
Ada 39 jus lemon. Jus tersebut akan dibagikan kepada 3 kelompok. Berapa banyak yang akan diterima oleh setiap kelompok?
a. 10 b. 11 c. 12 d. 13
soal no 4.
Terdapat 44 anak perempuan berpartisipasi dalam sebuah perlombaan. Apabila tiap kelompok terdiri dari 4 kelompok, ada berapa banyak kelompok yang akan mengikuti perlombaan?
a. 9 b. 10 c. 11 d. 12
Soal no 5.
Terdapat 48 permen di asrama. Akan dibagikan sama rata ke 9 anak. Berapa banyak yang akan diterima oleh setiap anaknya?
a. 5 dan sisanya 3 b. 6 dan sisanya 2 c. 5 dan sisanya 2 d. 5 dan sisanya 1Bahasa Indonesia
- Keadaan semakin genting setelah Kinan mengetahui kebenarannya.
- Kemarin hujan deras dan genting rumah Amir bocor, sehingga ruang tamu menjadi banjir.
Nah, dari kedua kalimat di atas, jelas kita melihat bahwa keduanya memiliki arti atau makna yang berbeda. Namun, ejaan dan pelafalan keduanya sama.
yang pertama, genting yang artinya keadaan berbahaya atau tegang, dan kalimat yang kedu a genting sebagai tutup atap rumah.
HOMOFON
memiliki karakter bunyi yang berbeda akan tetapi memiliki penyebutan lafal yang sama disebut dengan homofon.
Berikut ini yang termasuk contoh homofon adalah kata bank dan bang. Perhatikan kalimatnya:
- Ibu akan pergi ke bank untuk mengambil uang (bank dalam kalimat ini berarti lembaga keuangan).
- Bang Dirga sangat menyukai nasi tutug oncom buatan ibu (bang dalam kalimat ini berarti sebutan untuk kakak laki-laki dalam budaya betawi).
Pengertian Homograf
Selanjutnya, ada yang namanya homograf, yaitu berasal dari bahasa Yunani homos yang artinya sama dan grapho yang artinya tulis.
Suatu kata yang memiliki makna berbeda namun ejaannya sama disebut dengan homograf. Supaya memudahkan elo dalam memahaminya, gue punya contohnya di bawah ini:
- Buah apel yang dibeli dari pasar rasanya sangat manis (apel dari kalimat ini berarti jenis buah).
- Pak Ahmad terpilih menjadi pemimpin apel pada pagi hari ini (apel dari kalimat ini berarti kumpulan atau upacara).
Dari kedua kalimat di atas terlihat jelas ‘kan kalau kedua kata tersebut memiliki ejaan yang sama, namun penyebutan atau pelafalan dan makna keduanya berbeda.
Komentar
Posting Komentar