Rabu, 19 Januari 2022 ( Tematik
Hari/Tanggal : Rabu,19 Januari 2021
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 1 : Pemimpin di Sekitarku
Pembelajaran : 5 dan 6
Muatan Pembelajaran : SBDP, IPA, PKN (3.1),
Tujuan Pembelajaran :
Setelah belajar, peserta didik diharapkan mampu memahami tangga nada dan memahami makna dari lagu gundul-gundu pencul, mengetahui perbedaan ciri-ciri fisik laki-laki dan perempuan setelah masa pubertas, mampu menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari
Apa
kabar anak-anak bu guru di rumah ? semoga anak sholih sholihah semua
selalu dalam keadaan sehat wal’afiyah dan tetap dalam lindungan Allah
SWT ya, amiin ....
Anak
sholih sholihah, di masa pandemi covid seperti saat ini, kalian harus
tetap waspada, pakailah masker terutama saat berada di luar rumah,
rajinlah mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Makanlah
makanan bergizi dan istirahat yang cukup, supaya kesehatan kalian tetap
terjaga.
Anak sholih sholihah, mari awali kegiatan hari ini dengan membaca doa, dilanjutkan murojaah, dan sholat duha.
Sekarang,
mari kita bersiap-siap memulai pembelajaran hari ini. Mintalah bantuan
kepada bunda/mama untuk mendampingi Ananda selama melakukan kegiatan
pembelajaran ya! Jangan lupa ucapkan tolong bila minta bantuan, ucapkan
maaf apabila melakukan kesalahan, dan ucapkan terima kasih setelah
mendapatkan bantuan.
Anak
sholih sholihah hari ini kita akan belajar tema 7 subtema 1
pembelajaran 5 dan 6. Adapun materi pembelajaran hari ini meliputi:
Perhatikan notasi lagu “Butet” berikut.
Apa judul lagu tersebut? Dari provinsi mana asal lagu tersebut? Apa nada dasar yang digunakan pada lagu tersebut? Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu tersebut?
Apa arti tanda tempo tersebut?
1. Berlatihlah menyanyikan lagu “Butet”. Berlatihlah terus hingga kamu dapat bernyanyi
1. Berlatihlah menyanyikan lagu “Butet”. Berlatihlah terus hingga kamu dapat bernyanyi
dengan baik. Perhatikan pula pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami oleh
pendengar. Kemudian, nyanyikan bersama teman-temanmu. Gunakan iringan
menggunakan alat musik yang ada di sekitarmu.
2. Nyanyikan lagu “Butet” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih
2. Nyanyikan lagu “Butet” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih
nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Arti Lirik Lagu “Butet”
Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga
nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la,
si, do. Dalam seni musik ada jenis tangga nada diatonis. Tangga nada
diatonis terdiri atas delapan nada.Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.
Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½ .
Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis mayor berikut.
C D E F G A B C ˈ 1 2 3 4 5 6 7 i
1 1 ½ 1 1 1 ½ Jika digambar, berikut tangga nada diatonis mayor.
Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor biasanya sebagai berikut.
- Bersifat riang gembira.
- Bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri nada do.
Namun, tidak menutup kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri
nada 1 (do).
Kamu telah membaca bacaan “Tangga Nada Diatonis Mayor”.
1. Apa pengertian tangga nada mayor?
2. Apa ciri-ciri lagu bertangga nada mayor?
Kamu telah membaca bacaan “Tangga Nada Diatonis Mayor”.
1. Apa pengertian tangga nada mayor?
2. Apa ciri-ciri lagu bertangga nada mayor?
Amatilah gambar berikut.
Ayo Berdiskusi
Apa
perbedaan ciri-ciri fisik laki-laki dan perempuan setelah masa
pubertas? Diskusikan bersama teman sekelompokmu, lalu bacakan hasilnya
di depan kelompok-kelompok lain.
Pada Pembelajaran 2 kamu telah membuat karya poster/buklet tentang cara menyikapi masa pubertas melalui ciri-cirinya. Sekarang, presentasikan hasil karyamu di depan teman-teman dan guru. Lakukan bergantian.
Pada Pembelajaran 2 kamu telah membuat karya poster/buklet tentang cara menyikapi masa pubertas melalui ciri-cirinya. Sekarang, presentasikan hasil karyamu di depan teman-teman dan guru. Lakukan bergantian.
Komandan Damkar Meninggal saat Menyelamatkan Anak Buahnya
Petugas
pemadam kebakaran (damkar) bertaruh nyawa saat memadamkan api. Tak
sedikit dari mereka yang meninggal saat berusaha memadamkan api. Seorang
petugas pemadam kebakaran bernama Pak Saiful mengenang komandannya yang
meninggal saat memadamkan kebakaran di Blok M sekitar tahun 2005.
Komandannya yang bernama Pak Subandi tersebut, saat itu terjebak kobaran
api dan tidak dapat keluar. Selang air yang dibawa Pak Subandi
terputus. “Pak Subandi sempat melemparkan topi keluar sebagai kode bahwa
dia sedang dalam bahaya. Namun, tiba-tiba api meledak dan mengenai
tubuhnya,” ungkap Pak Saiful.
Pak
Saiful menceritakan bahwa Pak Subandi merupakan seorang pemimpin yang
sangat peduli dengan anak buahnya. Meninggalnya Pak Subandi di lokasi
kebakaran itu pun karena dia berusaha menyelamatkan tim pemadam yang
sedang terjebak di dalam gedung yang sedang terbakar.
Petugas
pemadam kebakaran yang telah rela berkorban tersebut saat itu menjabat
sebagai Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. Pengorbanan Pak
Subandi menjadi pelajaran dan motivasi untuk membangun semangat anak
buahnya dalam menjalankan tugas.
Pak
Suhada, seorang petugas pemadam kebakaran yang telah 30 tahun bertugas
juga menceritakan pengalamannya. Banyak kejadian kritis yang sudah dia
lewati selama menjalankan tugas. “Kalau sudah di depan api, saya sering
berpikir jangan-jangan hari ini saya mati. Tetapi alhamdulillah saya
masih dikasih kesempatan hidup. Yang penting kita tulus menjalani tugas.
Jangan banyak mengeluh,” kata Pak Suhada.
Pak
Suhada menceritakan kalau kaki kirinya pernah melepuh terkena air panas
saat memadamkan kebakaran di sebuah permukiman. Pak Suhada juga pernah
terkena setrum dan runtuhan atap rumah. Kondisi saat kebakaran sangat
riuh. Sering pemadam tidak sempat memeriksa kabel- kabel listrik yang
berserakan. Maka, risiko tersetrum pun harus dia hadapi.
Ayo Berdiskusi
Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
Tuliskan pokok-pokok pikiran dari bacaan “Komandan Damkar Meninggal saat Menyelamatkan Anak Buahnya”.
1. Apa yang dapat kamu teladani dari petugas pemadam kebakaran?
2. Nilai ketuhanan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
3. Nilai kemanusiaan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
4.
Apa yang dapat kamu lakukan dalam upaya ikut membantu lingkunganmu
menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan? Presentasikan hasil
diskusimu di hadapan kelompok-kelompok lain dan Bapak/ Ibu guru.
Amati baik-baik notasi lagu “Gundul-Gundul Pacul” ini.
1. Apa judul lagu tersebut?
2. Dari daerah mana asal lagu tersebut?
3. Apa nada dasar yang digunakan pada lagu tersebut?
4. Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu tersebut?
5. Apa arti tanda tempo tersebut?
Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya hingga kamu dapat bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami pendengar. Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Info
‘Gundul-Gundul
Pacul’ adalah salah satu lagu daerah yang ditulis oleh Sunan Kalijaga
pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah lagu nasihat dari sang
Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
Arti gundul adalah
kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan
kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan
kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul
adalah cangkul. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah
papat kang ucul
(“empat
yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung
kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung,
telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang
tersebut juga akan lepas. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
Telinga digunakan untuk mendengar nasihat. Hidung digunakan untuk
mencium wewangian kebaikan. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang
adil.
Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam
menggunakan kehormatannya.
Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk
mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang
yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi
congkak (gembelengan).
Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan . Nyunggi wakul (membawa
bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat.
Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan).
Wakul ngglimpang
(bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut.
Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang
diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
MATEMATIKA (PH)
Hari ini kita akan mengerjakan Penilaian Harian Matematika tentang bangun ruang
TUGAS TEMATIK: SBDP
1. Apa pengertian tangga nada mayor?
2. Apa ciri-ciri lagu bertangga nada mayor?
2. Apa ciri-ciri lagu bertangga nada mayor?
3 Dari daerah mana asal lagu Gundul-gundul Pacul ?
3. Apa nada dasar yang digunakan pada lagu Gundul-gundul Pacul ?
4. Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu Gundul-gundul Pacul?
Tulis jawaban kalian pada buku latihan!
Tulis jawaban kalian pada buku latihan!
Demikian kegiatan pembelajaran hari ini, semoga ilmu yang anak-anak peroleh hari ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru.
Biasakan ......
sholat lima waktu tepat pada waktunya
murojaah / tadarrus ba'da maghrib dan shubuh
Patuhi nasehat Ayah Bunda/Mama Papa
Anak sholih sholihah
Mari akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah
See you tomorrow ........
Komentar
Posting Komentar