RINGKASAN
MATERI AJAR
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang dilakukan sekelompok Semut? Mengapa mereka harus melakukannya?
2. Bagaimana menurutmu sikap Belalang?
3. Bagaimana cara semut bekerja?
4. Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas?
Apakah kamu tahu kelebihan dan kekuranganmu? Ayo, isi diagram berikut!
Kelebihanku : (silakan dipilih)
Kekuranganku : (silakan dipilih)
Menyadari kekurangannya, Semut hidup dengan bergotong royong. Mereka sadar bahwa tidak mungkin dapat mengumpulkan makanan tanpa bekerja sama.
Kegiatan di Sekolah yang membutuhkan gotong royong :
PPKn
Rancangan Teks Pidato
Topik :
Salam pembuka
Pendahuluan
Inti
Penutup
Salam penutup
1. Siapakah tokoh yang diwujudkan dalam bentuk patung itu?
2. Apa bahan pembuatannya?
3. Menurut perkiraanmu, bagaimana cara pembuatan patung itu?
Diskusikan hasil pengamatan kalian, lalu ceritakan kepada kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru ?
1. Ciri-ciri patung
2. Jenis-jenis patung
3. Bahan pembuat patung
4. Teknik pembuatan patung
1. Ciri-ciri Patung
2. Jenis-jenis patung
- Berdasarkan bentuk :
- Berdasarkan jenis :
- Berdasarkan Fungsi :
- Berdasarkan corak
3. Bahan pembuat patung
4. Teknik pembuatan patung
RENCANA PEMBUATAN KARYA PATUNG
Bentuk patung :
Bahan :
Teknik pembuatan :
alat :
Cara pembuatan :
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Januari 2020
Tema 7 : Kepemimpinan
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 3 : Ayo, memimpin !
PB : 1 dan2
Muatan : Bahasa Indonesia, PPKn, SBDP
Apabila kamu ingin menjadi seorang pemimpin, kamu harus tahu siapa
dirimu, apa kelebihan dan kekuranganmu. Hal ini akan bermanfaat agar
kamu tahu kemampuan apa yang harus kamu kembangkan. Kamu bisa belajar
tentang kebutuhan dasar seorang pemimpin dari cerita di bawah ini.
Bacalah dalam hati teks berikut ini.
Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai Semut-Semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah dan berkeringat?” seru Belalang kepada barisan semut.
“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir”ujar Komandan Semut menjawab Belalang.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang berlimpah. Untuk apa sibuk dari sekarang?” ujar Belalang sambil terkekeh menertawakan Semut-Semut.
“Hai Belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar
sarang untuk mencari makan” balas Komandan Semut.
“Benar Belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerja sama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” Semut kecil menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan Semut sibuk bekerja, sementara Belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan Belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.
Semut dan Belalang
Di bawah terik matahari, barisan semut berjalan rapi menuju sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang pemimpin. Setiap semut membawa bulir makanan di atas badannya. Tidak lebih dari satu bulir dapat dibawa semut, hingga tak cukup sekali atau dua kali mereka bolak-balik menuju sarang.Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai Semut-Semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah dan berkeringat?” seru Belalang kepada barisan semut.
“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir”ujar Komandan Semut menjawab Belalang.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang berlimpah. Untuk apa sibuk dari sekarang?” ujar Belalang sambil terkekeh menertawakan Semut-Semut.
“Hai Belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar
sarang untuk mencari makan” balas Komandan Semut.
“Benar Belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerja sama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” Semut kecil menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan Semut sibuk bekerja, sementara Belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan Belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang dilakukan sekelompok Semut? Mengapa mereka harus melakukannya?
2. Bagaimana menurutmu sikap Belalang?
3. Bagaimana cara semut bekerja?
4. Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas?
pelajaran yang bisa diambil dari kisah di atas :
- Pekerjaan akan lebih mudah dan cepat dilakukan dengan cara gotong royong/kerjasama
- Dengan persatuan dan kesatuan, tujuan bersama akan lebih mudah tercapai
- Dengan kepemimpinan yang baik, maka suatu perkumpulan/organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya akan lebih baik dan mudah, serta lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama
- Bekerja keras pantang menyerah akan membuahkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan
- Dengan saling menasihati satu dengan yang lain, maka keberhasilan suatu tujuan akan lebih mudah tercapai dan akan timbul rasa kekeluargaan dan kebersamaan
- Malas dan sombong hanya akan merugikan diri sendiri
Apakah kamu tahu kelebihan dan kekuranganmu? Ayo, isi diagram berikut!
Kelebihanku : (silakan dipilih)
- Mudah bergaul
- Humoris
- Pantang menyerah
- Rasa ingin tahu yang tinggi
- Toleran
Kekuranganku : (silakan dipilih)
- Pelupa
- Menunda pekerjaan
- Ceroboh
- Penakut
- Malas
Menyadari kekurangannya, Semut hidup dengan bergotong royong. Mereka sadar bahwa tidak mungkin dapat mengumpulkan makanan tanpa bekerja sama.
Kegiatan di Sekolah yang membutuhkan gotong royong :
- Gotong royong dalam piket kelas
- Gotong royong dalam persiapan upacara bendera
- Gotong royong dalam mengerjakan tugas kelompok
- Gotong royong dalam mengumpulkan dana untuk korban bencana
- Gotong royong dalam melaksanakan 5 K (Kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan) di sekolah.
PPKn
- Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama para anggota
- Anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menikmati keuntungan koperasi
- Kebersamaan dan Kekeluargaan merupakan modal paling penting dalam koperasi
- Kewajiban setiap anggota untuk menjalankan koperasi demi kesuksesan koperasi, dan bukan tergantung pada ketua atau pengurus koperasi
- Koperasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, sehingga setiap anggota koperasi akan berkembang rasa kepeduliannya
- Keputusan dalam koperasi merupakan hasil musyawarah seluruh anggotanya.
Rancangan Teks Pidato
Topik :
"Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam pembuka
Berisi Kalimat Sapaan
Pendahuluan
Memaparkan tentang musyawarah mufakat
Inti
Berisi tentang bahasan topik Bermusyawarah secara lengkap, manfaat yang diperoleh, tujuan dan dampak dari musyawarah
Penutup
Penyampaian rangkuman/intisari dari Musyawarah untuk kepentingan bersama
Salam penutup
Berisi kalimat salam penutup
Perhatikan gambar patung di atas
1. Siapakah tokoh yang diwujudkan dalam bentuk patung itu?
Tokoh proklamator, yaitu ir. Sukarno dan drs. Muhammad Hatta
2. Apa bahan pembuatannya?
Bahan pembuatannya dari batu granit/batu andesit, batu marmer, semen, pasir, baja
3. Menurut perkiraanmu, bagaimana cara pembuatan patung itu?
Batu dari bahan granit/andesit dipahat berdasarkan bagian-bagian
tertentu, setelah jadi tiap bagian, kemudian direkatkan dengan semen.
Jika ada bahan yang menggunakan besi/baja maka merekatkannya dengan di
las (penyambungan besi dengan cara dibakar)
Diskusikan hasil pengamatan kalian, lalu ceritakan kepada kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru ?
Tokoh yang ada pada gambar diamati adalah patung tokoh proklamator,
yaitu ir. Sukarno dan drs. Muhammad Hatta. Fungsi patung tersebut adalah
patung Monumen. Jenis patung tersebut adalah berbentuk figuratif, jenis
Zonde Bosse (patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan
kirinya). Bahan patung dari bahan keras, seperti batu dan besi/baja.
1. Ciri-ciri patung
2. Jenis-jenis patung
3. Bahan pembuat patung
4. Teknik pembuatan patung
1. Ciri-ciri Patung
• Berbentuk 3 dimensi (bisa dilihat dari segala arah)
• Memiliki tekstur
• Memiliki warna
• Memiliki bentuk
• Memiliki tekstur
• Memiliki warna
• Memiliki bentuk
2. Jenis-jenis patung
- Berdasarkan bentuk :
- Figuratif (meniru bentuk secara alami)
- Non Figuratif (tidak dibuat seperti bentuk figuratif/alami)
- Berdasarkan jenis :
- Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan kirinya)
- Relief (bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding). Relief dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk yang timbul kurang dari setengahnya), Demirelief (menampilkan bentuk persis setengah dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang sama dengan bentuknya).
- Berdasarkan Fungsi :
- Patung Religi (patung dengan tujuan sebagai sarana beribadah dan bermakna religius bagi pemeluk agama tertentu
- Patung monumen (patung untuk memperingati/mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah
- Patung arsitektur (patung yang dibuat untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika/keindahan
- Patung dekorasi (patung yang dibuat untuk menghias bangunan atau lingkungan/taman)
- Patung seni (patung yang dibuat sebagai karya seni murni untuk dinikmati keindahan bentuknya)
- Patung kerajinan (patung yang dibuat untuk dijual, biasa dibuat oleh para pengrajin)
- Berdasarkan corak
- Corak Imitatif/realis/representatif (patung ini berdasarkan tiruan dari bentuk alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun gerak
- Corak Deformatif (patung yang telah banyak berubah dari tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung)
- Corak Nonfiguratif/abstrak (patung yang secara umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain).
3. Bahan pembuat patung
- Bahan lunak (material yang digunakan lunak dan mudah dibentuk. Seperti tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya)
- Bahan sedang (material yang digunakan tidak lunak dan tidak keras. Misal kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya)
- Bahan keras (material dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misal kayu jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan lainnya)
- Bahan campuran (material yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di atas. Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya).
4. Teknik pembuatan patung
- Teknik pahat (dengan mengurangi bagian-bagian tertentu pada bahan dasar keras)
- Teknik cor (dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya)
- Teknik butsir (dengan mengurangi bahan lunak seperti tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya)
- Teknik modeling (dengan membuat model terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya)
- Teknik merakit (dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya/mirip permainan puzzle)
- Teknik membentuk (dengan cara membentuk patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan).
RENCANA PEMBUATAN KARYA PATUNG
Bentuk patung :
Patung Topeng
Bahan :
Sabun
Teknik pembuatan :
Teknik pahat
alat :
alat pahat/pisau kecil/cutter
Cara pembuatan :
- Siapkan alat dan bahan
- Membuat sketsa/model atau desain patung pada kertas terlebih dahulu. Buat yang sederhana agar mudah membuatnya.
- Hilangkan motif sabun, seperti logo atau merek sabun dengan alat pahat.
- Potong ujung sabun dengan alat pahat sehingga tidak terlalu lancip bentuknya
- Buatlah garis vertikal dengan pahat yang membagi sabun menjadi kanan-kiri yang sama.
- Ukir sabun mengikuti pola pada sketsa sehingga membentuk patung. Gunakan garis bantu vertikal supaya bagian kanan dan kiri patung simetris
- Bersihkan serbuk sabun hasil pahatan dengan cara ditiup. Dapat juga menggunakan alat pahat lainnya untuk membersihkan sabun dari serbuk yang menempel
- Kerajinan tangan dari sabun telah jadi.
Komentar
Posting Komentar