Kamis, 20 November 2025
Hari/Tanggal : Kamis, 20 November 2025
2. Seni Budaya : Menganyam
Model Pembelajaran : Kooperative Learning, PjBL
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
1. Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
- Alat potong, Cutter, Gunting, Pisau, alat khusus di daerah tertentu, dan lain-lain.
- Siswa dipersilahkan menggunakan alat khusus yang tersedia di daerah sekitar.
- Bahan alam: seperti bambu, rotan, eceng gondok, daun kelapa, daun lontar, dan daun pandan, jerami, dan lain-lain.
- Bahan buatan : seperti kertas dan serat plastik, aneka jenis pita,Kain Flanel.
- Bahan pewarna: cat, pigmen, pewarna alam, dan lain-lain.
- Bahan hiasan tambahan sesuai keinginan.
- Siapkan bahan-bahan anyaan, baik bahan alam maupun buatan;
- Buatlah berjajar beberapa “pakan” untuk memulai menganyam dan kemudian masukkan “lungsi” pada pakan tersebut dengan selisin dua ruas bergantian, dan buatlah jeda satu ruas antara “lungsi” tersebut (Sesuai gambar);
- Rapatkan antara "pakan” dengan “pakan” yang lain begitu juga merapatkan “lungsi” dengan “lungsi” yang lian sapai terlihat rapi dan kuat;
- Tambahkah bahan “pakan” dan “lungsi” sampai sesuai lebar yang diinginkandengan tetap urutkan sesuai pola anyaman tersebuat, dapat juga menambahkan variasi anyaman dengan kombinasi sehingga menghasilkan karya yang lebihmenarik;
- Rapikan hasil karya anyaman yang telah selesai pada bagian tepi selain untuk memperkuat susunan anyaman juga untuk merapikan hasil karya anyaman;
- Bahasa IndonesiaSebuah teks dapat terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki ide pokok.Ide pokok adalah gagasan utama tentang isi teks. Dengan mengetahui ide pokok, kita dapat lebih mudah untuk memahami maksud dari isi teks. Di mana letak ide pokok pada sebuah paragraf? Bagaimana cara menentukan ide pokok?Ide pokok dapat tersurat pada kalimat awal atau kalimat akhir sebuah paragraf.Ide pokok juga dapat tersirat pada keseluruhan isi sebuah paragraf. Hal paling penting dalam menentukan ide pokok adalah membaca terlebih dahulu teks yang dimaksud, lalu tentukan apa inti dari teks tersebut.Mari kita amati isi paragraf 1 dari teks “Dari Pedagang Asongan hingga Pemilik Perusahaan”.
Pada mulanya, Nadya Hersa Ursulla Permana hanya seorang gadis yang menyukai susu karena segudang manfaatnya bagi kesehatan. Setelah remaja, dia mulai menjajaki bisnis susu kemasan. Nadya ingin mengenalkan minuman susu kepada masyarakat.
Ide pokok dari paragraf ini adalah informasi singkat tentang pengusaha (Nadya Hersa Ursulla Permana) dan usaha yang dijalankannya (minuman susu).Sekarang, bacalah kembali teks “Dari Pedagang Asongan hingga Pemilik Perusahaan” dan tentukan ide pokok setiap paragraf.Dari Pedagang Asongan hingga Pemilik PerusahaanPada mulanya, Nadya Hersa Ursulla Permana hanya seorang gadis yang menyukai susu karena segudang manfaatnya bagi kesehatan. Setelah remaja, dia mulai menjajaki bisnis susu kemasan. Nadya ingin mengenalkan minuman susu kepada masyarakat.Untuk menyalurkan keinginannya itu, Nadya mengajak dua temannya, Toga Christovel dan Siti Hani Kusmiati. Mereka mulai memasarkan susu pada tahun 2016 dengan modal kecil dan nama dagang Klinik Susu. Nadya dan kedua temannya harus berjuang untuk memasarkan produknya. Nadya termasuk orang yang bermental baja. Dia rela mengangkat sendiri produknya dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan, dia menjadi pedagang asongan di acara-acara publik agar produk susunya dikenali masyarakat. Keluarganya sampai menentangnya karena kasihan melihatnya banting tulang seperti itu.Kini, Nadya sudah meraih apa yang dicita-citakannya. Perusahaannya yang bernama Klinik Susu (KS) Group sudah dikenal masyarakat. Omzet perusahaannya mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Usahanya yang sedang naik daun ini juga memberikan peluang kerja kepada banyak orang. Meskipun sudah sukses, Nadya tetap rendah hati. Menurutnya, capaian yang berhasil diraihnya adalah berkat dukungan keluarga dan kerja sama tim di perusahaan.Sebagai pengusaha, Nadya selalu serius dalam mempertahankan kemasan dan standar susunya. Susu kemasan produksinya tidak memakai bahan campuran lainnya. Dengan begitu, manfaat dan kandungan susu yang baik bagi kesehatan akan selalu terjaga. Kepercayaan masyarakat adalah yang terpenting dalam usahanya.Setelah sukses dengan produk susu, Nadya memproduksi yoghurt dan keripik. Saat ini dia berharap bisa mengembangkan bisnis di bidang lainnya. Nadya juga selalu bersiap untuk risiko dan tantangan di masa depan. Risiko terbesar suatu usaha adalah gulung tikar. Namun, Nadya memandang semua tantangan itu adalah jalan yang harus dilaluinya untuk mencapai kesuksesan. Seperti kata pepatah, komitmen dan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.No. Ide Pokok 1. Informasi singkat tentang pengusaha dan usaha yang dijalankannya. 2. Cara pengusaha memasarkan usahanya. 3. Kesuksesan perusahaan Nadya hingga bisa dikenal masyarakat. 4. Cara pengusaha mempertahankan produk usahanya. 5. Pengembangan produk usaha selain produk utama yang sudah dirintis. Bahas BahasaIdiomPerhatikan kata-kata bercetak tebal pada teks “Dari Pedagang Asongan hingga Pemilik Perusahaan”.Kata-kata tersebut adalah idiom. Idiom adalah gabungan kata-kata yang membentuk makna baru. Idiom digunakan sebagai ungkapan.Contoh idiom:Ia dikenal sebagai orang yang tinggi hati di kampungnya. Tinggi hati : sombong.Pasangkan idiom dari teks dengan maknanya.Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah






Komentar
Posting Komentar