Rabu, 9 April 2025
Hari/Tanggal : Rabu, 9 April 2025
Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : Keliling dan Luas Segitiga
2. Bahasa Indonesia : Cinta Indonesia
3. Pancasila : Keragaman Budaya di Indonesia
Model pembelajaran : PBL, Kooperatif
Metode Pembelajaran :Eksplorasi, diskusi kelompok , drill Ceramah, tanya jawab Media Pembelajaran :Video/PPT, LKPD, kertas , penggaris
CP Matematika
Elemen : Pengukuran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.
CP PANCASILA :
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat menentukan luas segitiga, menulis angka dan bilangan romawi, serta mengenal keragaman budaya di Indonesia.
Matematika

Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa lazimnya ada dua macam angka yang digunakan dalam tulisan yaitu angka Arab dan angka Romawi. Di Indonesia sudah ada ketentuan dalam pemakaiannya, apakah dipakai angka Arab atau angka Romawi. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai penulisan kedua angka tersebut.
No.Kaidah PenulisanContoh
1. Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Sudah dua kali kami berkunjung ke museum itu.
Jika bilangan ditulis secara berurutan seperti dalam perincian maka ditulis dengan angka/nomor PT Berkah Sejahtera memiliki 35 orang karyawan yang terdiri atas 15 karyawan laki-laki dan 20 karyawan perempuan
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Panitia mengundang 250 orang peserta. Catatan: Angka tidak boleh berada di awal kalimat, seperti: 250 orang peserta diundang panitia.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Sekolah kami mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk pengembangan perpustakaan sekolah.
4. Angka dipakai untuk menyatakan satuan ukuran. panjang -> 8 sentimeter
berat -> 7 kilogram
luas -> 10 hektare
isi -> 10 liter
waktu -> 5 tahun 7 bulan 3 hari 1 jam 20 menit
nilai uang-> Rp5.000,00.
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Jalan Pulo Raya I No. 15
Hotel Samudera, Kamar 542
Gedung Wahana, Lantai II, Ruang 201
6. Penulisan bilangan dengan huruf utuh dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)
Penulisan bilangan dengan huruf pecahan setengah atau seperdua (½)
tiga perempat (¾)
7. Penulisan bilangan tingkat. abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Latihan
Soal No.1
Berikut ini contoh penulisan angka dan bilangan yang tepat yaitu. . .
A. 6 orang siswa tidak hadir hari ini
B. sepuluh siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki
C. Adit lahir pada tahun dua ribu satu
D. Riri sudah dua kali pergi ke Gianyar
Soal No.2
Kapal ini dapat memuat tujuh puluh empat awak kapal termasuk kapten.
Kata yang dicetak tebal seharusnya diganti dengan....
A. 73 B. 74 C. 703 D. 704
Soal No.3
Abad dua puluh satu dikenal sebagai era globalisasi dan teknologi informasi.
Kata yang dicetak tebal seharusnya diganti dengan....
A. XXI B. LLI C. XXV D. LLV
Soal No.4
Penulisan angka yang tepat ada pada kalimat...
A. Ibu mempunyai pita dengan panjang seratus dua belas cm
B. Rumahku ada di Jalan Pulo Raya I No. 15
C. Uangku tersisa 25.000 rupiah
D. Baru 1 kali kami berkunjung ke museum itu
Soal No.5
Perbaikan atas alamat ini 'gedung wahana, lantai ii, ruang dua ratus satu,' adalah...
A. Gedung Wahana, Lantai II, Ruang 201
B. Gedung wahana, lantai 2, ruang 201
C. Gedung Wahana, lantai II, ruang 201
D. Gedung Wahana, Lantai 2, ruang 201
Pendidikan Pancasila
Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
a. Keragaman Suku Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak memiliki suku bangsa. Selain itu, juga bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang kaya akan berbagai macam budaya yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa di Indonesia. Saat ini suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia terdiri dari 400 suku bangsa. Berikut ini beberapa suku yang ada di Indonesia.
Aceh, Alas, Gayo, Kluet, Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam)
Batak, Nias, Mandailing (Sumatera Utara)
Anak Dalam, Bonai, Sakai (Riau)
Jawa ( Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Jogjakarta)
Sunda (Jawa Barat)
b. Pakaian Adat
Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Pakaian adat menunjukkan ciri khas daerah yang bersangkutan dan membedakannnya dengan daerah lainnya. Berikut beberapa pakaian adat yang ada di Indonesia.
Pakaian Adat Melayu: Pakaian Adat Provinsi Riau
Melayu Jambi: Pakaian Adat Provinsi Jambi
Paksian: Pakaian Adat Bangka Belitung
Melayu Bengkulu: Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan
Tulang Bawang: Pakaian Adat Provinsi Lampung

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.
CP PANCASILA :
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat menentukan luas segitiga, menulis angka dan bilangan romawi, serta mengenal keragaman budaya di Indonesia.
Matematika
Kerjakan latihan berikut !
Bahasa Indonesia
Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa lazimnya ada dua macam angka yang digunakan dalam tulisan yaitu angka Arab dan angka Romawi. Di Indonesia sudah ada ketentuan dalam pemakaiannya, apakah dipakai angka Arab atau angka Romawi. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai penulisan kedua angka tersebut.
No.Kaidah PenulisanContoh
1. Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Sudah dua kali kami berkunjung ke museum itu.
Jika bilangan ditulis secara berurutan seperti dalam perincian maka ditulis dengan angka/nomor PT Berkah Sejahtera memiliki 35 orang karyawan yang terdiri atas 15 karyawan laki-laki dan 20 karyawan perempuan
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Panitia mengundang 250 orang peserta. Catatan: Angka tidak boleh berada di awal kalimat, seperti: 250 orang peserta diundang panitia.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Sekolah kami mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk pengembangan perpustakaan sekolah.
4. Angka dipakai untuk menyatakan satuan ukuran. panjang -> 8 sentimeter
berat -> 7 kilogram
luas -> 10 hektare
isi -> 10 liter
waktu -> 5 tahun 7 bulan 3 hari 1 jam 20 menit
nilai uang-> Rp5.000,00.
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Jalan Pulo Raya I No. 15
Hotel Samudera, Kamar 542
Gedung Wahana, Lantai II, Ruang 201
6. Penulisan bilangan dengan huruf utuh dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)
Penulisan bilangan dengan huruf pecahan setengah atau seperdua (½)
tiga perempat (¾)
7. Penulisan bilangan tingkat. abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Latihan
Soal No.1
Berikut ini contoh penulisan angka dan bilangan yang tepat yaitu. . .
A. 6 orang siswa tidak hadir hari ini
B. sepuluh siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki
C. Adit lahir pada tahun dua ribu satu
D. Riri sudah dua kali pergi ke Gianyar
Soal No.2
Kapal ini dapat memuat tujuh puluh empat awak kapal termasuk kapten.
Kata yang dicetak tebal seharusnya diganti dengan....
A. 73 B. 74 C. 703 D. 704
Soal No.3
Abad dua puluh satu dikenal sebagai era globalisasi dan teknologi informasi.
Kata yang dicetak tebal seharusnya diganti dengan....
A. XXI B. LLI C. XXV D. LLV
Soal No.4
Penulisan angka yang tepat ada pada kalimat...
A. Ibu mempunyai pita dengan panjang seratus dua belas cm
B. Rumahku ada di Jalan Pulo Raya I No. 15
C. Uangku tersisa 25.000 rupiah
D. Baru 1 kali kami berkunjung ke museum itu
Soal No.5
Perbaikan atas alamat ini 'gedung wahana, lantai ii, ruang dua ratus satu,' adalah...
A. Gedung Wahana, Lantai II, Ruang 201
B. Gedung wahana, lantai 2, ruang 201
C. Gedung Wahana, lantai II, ruang 201
D. Gedung Wahana, Lantai 2, ruang 201
Pendidikan Pancasila
Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
a. Keragaman Suku Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak memiliki suku bangsa. Selain itu, juga bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang kaya akan berbagai macam budaya yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa di Indonesia. Saat ini suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia terdiri dari 400 suku bangsa. Berikut ini beberapa suku yang ada di Indonesia.
Aceh, Alas, Gayo, Kluet, Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam)
Batak, Nias, Mandailing (Sumatera Utara)
Anak Dalam, Bonai, Sakai (Riau)
Jawa ( Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Jogjakarta)
Sunda (Jawa Barat)
b. Pakaian Adat
Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Pakaian adat menunjukkan ciri khas daerah yang bersangkutan dan membedakannnya dengan daerah lainnya. Berikut beberapa pakaian adat yang ada di Indonesia.
Pakaian Adat Melayu: Pakaian Adat Provinsi Riau
Melayu Jambi: Pakaian Adat Provinsi Jambi
Paksian: Pakaian Adat Bangka Belitung
Melayu Bengkulu: Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan
Tulang Bawang: Pakaian Adat Provinsi Lampung

c. Tarian Daerah
Suatu daerah biasanya mempunyai lebih dari satu tarian daerah. Berbagai macam tarian daerah tersebut memiliki arti dan tujuan masing-masing. Ada tari untuk menyambut kedatangan tamu. Ada juga tarian pergaulan seperti tari Jaipong. Tarian-tarian daerah bisanya berisikan tentang nilai-nilai agama atau adat istiadat yang dipegang oleh daerah asal tarian tersebut. Berikut ini beberapa tari daerah.
Tanggai, Putri Bekhusek Sumatera Selatan
Andum, Bidadari Teminang Anak Bengkulu
Yapong, Enjot-enjotan DKI Jakarta
Jaipongan, Topeng Jawa Barat
Serimpi, Bambangan Cakil Jawa Tengah
d. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya mempunyai tema kehidupan sehari – hari masyarakat setempat. Pengambilan tema tersebut bertujuan agar lagu daerah mudah dipahami oleh para pendengar dan bisa diterima di berbagai kegiatan masyarakat. Berikut beberapa lagu daerah
Gambang Suling Jawa Tengah
Suwe Ora Jamu D.I Yogyakarta
Tanduk Majeng Jawa Timur
Cik-cik Periuk Kalimantan Barat
Nuluya Kalimantan Tengah
e. Bahasa Daerah
Selain mempunyai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, bangsa Indonesia juga mempunyai banyak sekali bahasa daerah.Bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama, sedangkan ketika berkomunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah lain harus menggunakan Bahasa Indonesia, supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa nama bahasa daerah.
Banjar Kalimantan Selatan
Kayan Kalimantan Timur
Tondano Sulawesi Utara
Bulanga Gorontalo
Bugis, Makassar Sulawesi Selatan
Alor, Ternate Maluk
f. Alat Musik Daerah
Alat musik daerah biasanya digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian daerah serta pertunjukkan-pertunjukkan tradisional. Alat musik daerah merupakan produk asli daerah yang bersangkutan. Berikut beberapa alat musik daerah.
Kecapi, yaitu gitar kecil dengan dua dawai di seluruh nusantara
Kledi, yaitu alat musik tiup di seluruh Kalimantan
Marwas, yaitu alat musik pukul Sumatera Timur
Hapetan, yaitu sejenis kecapi Sumatera Utara
Popondi, yaitu alat musik petik Sulawesi Selatan
g. Seni Pertunjukan
Salah satu bentuk keanekaragaman budaya lainnya adalah keanekaragaman seni pertunjukan. Setiap daerah bisanya memiliki beberapa seni pertunjukan yang diangkat dari cerita rakyat daerah setempat. Seni pertunjukan ini tidak jarang sering dipertunjukkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut beberapa seni pertunjukkan
Banjet Jawa Barat
Ketoprak Jawa Tengah
Sintren Jawa Tengah
Lenguk Jawa Tengah
Lenong DKI Jakarta
Ludruk Jawa Timu
h. Rumah Adat
Setiap suku bangsa mempunyai rumah adat. Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat adat. Setiap suku bangsa memberikan istilah atau nama tertentu terhadap rumah adatnya untuk membedakannya dengan rumah adat suku bangsa atau daerah lainnya. Berikut beberapa rumah adat di Indonesia.
Rumah Panjang Kalimantan Barat
Rumah Betang Kalimantan Tengah
Rumah Banjar Kalimantan Selatan
Rumah Lamin Kalimantan Timur
Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
Tongkonan Sulawesi Selatan
i. Senjata Tradisional
Setiap daerah atau suku bangsa juga mempunyai senjata tradisional. Dulu senjata tersebut biasanya digunakan sewaktu terjadi perang suku. Akan tetapi saat ini, senjata tradisional sering dijadikan hiasan rumah. Setiap senjata tradisonal juga mempunyai nama. Berikut beberapa nama senjata tradisional.
Badik/Golok DKI Jakarta
Kujang Jawa Barat
Keris Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Clurit Jawa Timur
Mandau Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Suatu daerah biasanya mempunyai lebih dari satu tarian daerah. Berbagai macam tarian daerah tersebut memiliki arti dan tujuan masing-masing. Ada tari untuk menyambut kedatangan tamu. Ada juga tarian pergaulan seperti tari Jaipong. Tarian-tarian daerah bisanya berisikan tentang nilai-nilai agama atau adat istiadat yang dipegang oleh daerah asal tarian tersebut. Berikut ini beberapa tari daerah.
Tanggai, Putri Bekhusek Sumatera Selatan
Andum, Bidadari Teminang Anak Bengkulu
Yapong, Enjot-enjotan DKI Jakarta
Jaipongan, Topeng Jawa Barat
Serimpi, Bambangan Cakil Jawa Tengah
d. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya mempunyai tema kehidupan sehari – hari masyarakat setempat. Pengambilan tema tersebut bertujuan agar lagu daerah mudah dipahami oleh para pendengar dan bisa diterima di berbagai kegiatan masyarakat. Berikut beberapa lagu daerah
Gambang Suling Jawa Tengah
Suwe Ora Jamu D.I Yogyakarta
Tanduk Majeng Jawa Timur
Cik-cik Periuk Kalimantan Barat
Nuluya Kalimantan Tengah
e. Bahasa Daerah
Selain mempunyai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, bangsa Indonesia juga mempunyai banyak sekali bahasa daerah.Bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama, sedangkan ketika berkomunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah lain harus menggunakan Bahasa Indonesia, supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa nama bahasa daerah.
Banjar Kalimantan Selatan
Kayan Kalimantan Timur
Tondano Sulawesi Utara
Bulanga Gorontalo
Bugis, Makassar Sulawesi Selatan
Alor, Ternate Maluk
f. Alat Musik Daerah
Alat musik daerah biasanya digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian daerah serta pertunjukkan-pertunjukkan tradisional. Alat musik daerah merupakan produk asli daerah yang bersangkutan. Berikut beberapa alat musik daerah.
Kecapi, yaitu gitar kecil dengan dua dawai di seluruh nusantara
Kledi, yaitu alat musik tiup di seluruh Kalimantan
Marwas, yaitu alat musik pukul Sumatera Timur
Hapetan, yaitu sejenis kecapi Sumatera Utara
Popondi, yaitu alat musik petik Sulawesi Selatan
g. Seni Pertunjukan
Salah satu bentuk keanekaragaman budaya lainnya adalah keanekaragaman seni pertunjukan. Setiap daerah bisanya memiliki beberapa seni pertunjukan yang diangkat dari cerita rakyat daerah setempat. Seni pertunjukan ini tidak jarang sering dipertunjukkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut beberapa seni pertunjukkan
Banjet Jawa Barat
Ketoprak Jawa Tengah
Sintren Jawa Tengah
Lenguk Jawa Tengah
Lenong DKI Jakarta
Ludruk Jawa Timu
h. Rumah Adat
Setiap suku bangsa mempunyai rumah adat. Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat adat. Setiap suku bangsa memberikan istilah atau nama tertentu terhadap rumah adatnya untuk membedakannya dengan rumah adat suku bangsa atau daerah lainnya. Berikut beberapa rumah adat di Indonesia.
Rumah Panjang Kalimantan Barat
Rumah Betang Kalimantan Tengah
Rumah Banjar Kalimantan Selatan
Rumah Lamin Kalimantan Timur
Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
Tongkonan Sulawesi Selatan
i. Senjata Tradisional
Setiap daerah atau suku bangsa juga mempunyai senjata tradisional. Dulu senjata tersebut biasanya digunakan sewaktu terjadi perang suku. Akan tetapi saat ini, senjata tradisional sering dijadikan hiasan rumah. Setiap senjata tradisonal juga mempunyai nama. Berikut beberapa nama senjata tradisional.
Badik/Golok DKI Jakarta
Kujang Jawa Barat
Keris Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Clurit Jawa Timur
Mandau Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah
Komentar
Posting Komentar