Selasa, 8 Agustus 2023

                              


Kelas/Semester                   : 4/I

Muatan  Pembelajaran    :  

1. IPAS                                    : Alat Indera Manusia

2. Pendidikan Pancasila        : Pancasila sebagai nilai kehidupan

3. Bahasa Indonesia              : Membuat surat 

Tujuan Pembelajaran:

1.  Peserta didik dapat mengidentifikasi bagian=-bagian panca indera dan fungsinya

2. Peserta didik memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar 

    negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara 

3. Melalui kegiatan menulis surat, peserta didik dapat menuliskan kalimat dengan struktur SPOK menggunakan tanda baca yang tepat dan kosakata yang sesuai.




IPAS

3. Hidung (Indra Pencium)
Di dalam rongga hidung bagian atas terdapat ujung-ujung sel saraf pembau. Ujung-ujung sel saraf pembau ini dilengkapi dengan rambut-rambut halus pada bagian ujungnya dan diliputi lapisan lendir sebagai pelembab. Daerah yang sensitif terhadap indera penciuman terletak di bagian atas rongga hidung. 

Ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung dilapisi cairan tipis. Rangsangan berupa bau dapat diterima apabila telah larut dalam cairan tersebut. Di samping itu, ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung sangat peka terhadap rangsangan zat-zat kimia yang berupa gas atau uap (kemoreseptor). Proses terjadinya bau, mula-mula zat kimia terbawa oleh udara masuk ke dalam rongga hidung. Setelah larut dalam selaput lendir kemudian diterima dan dibawa oleh saraf pembau ke otak untuk diterjemahkan. Dengan demikian, gas yang masuk tadi dapat terdeteksi.
hidung
Indra pembau pada manusia peka terhadap berbagai macam bau, seperti bau anyir, wangi, busuk, dan bau yang lainnya. Anesmia ialah kehilangan rasa bau akibat:
  • Penyumbatan rongga hidung, misalnya pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
  • Sel rambut rusak pada infeksi kronis.
  • Gangguan pada saraf I, bulbus dan traktus olfaktorius atau korteks otak.
 


 Lidah (Indra Pengecap)
Pada lidah manusia terdapat berbagai reseptor yang fungsinya berbeda-beda, seperti reseptor yang peka terhadap rasa sakit, sentuhan, dan mengecap berbagai rasa. Reseptor untuk menerima berbagai rasa pada lidah merupakan reseptor yang bersifat khusus. Pada lidah, reseptor-reseptor rasa itu disebut kuncup rasa yang merupakan reseptor yang sangat peka terhadap adanya rangsang yang berupa zatzat kimia (kemoreseptor).
lidah
Kuncup pengecap yang terdapat pada celah-celah tonjolan lidah disebut papila. Papila lidah dapat anda rasakan sebagai tonjolan-tonjolan yang tidak teratur pada permukaan lidah. Setiap kuncup pengecap lidah memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap rasa. Kuncup pengecap yang terdapat pada permukaan ujung lidah merasakan manis dan asin. Bagian pangkal lidah merasakan pahit, sedangkan pada bagian samping permukaan lidah (kiri dan kanan) merasakan asam.

Menurut bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Papila filiformis. Papila filiformis berbentuk benang halus, banyak terdapat pada bagian depan lidah.
  • Papila fungiformis. Papila fungiformis berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
  • Papila sirkum valata. Papila sirkum valata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V terbalik di belakang lidah.
Kulit sebagai Indra Perasa
Pada kulit terdapat reseptor yang sensitif terhadap rangsangan raba, tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Reseptor ini dapat berupa ujung saraf yang bebas, ujung-ujung saraf yang berbenjol, atau ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat. Umumnya, setiap jenis reseptor hanya mempunyai fungsi yang khusus, yaitu menerima satu jenis rangsang saja.
indera peraba




Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara mengandung nilai-nilai yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam sila-sila yang ada dalam Pancasila.

Sila pertama ini mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sila pertama ini juga mengajak masyarakat  Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antarsesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan sehingga timbul rasa saling menyayangi, saling menghargai dan menghormati.

Sila kedua mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku ras, dan keturunan.

Makna dalam sila ketiga ini adalah suatu wujud kebulatan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang semuanya terwujud dalam suatu wadah, yaitu Indonesia.

Sila Keempat : “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan” Artinya setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Dalam menggunakan hak-haknya kita harus menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat atau dapat dikatakan kepentingan bersama.


Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Maksudnya masyarakat Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.

Ayo Berlatih
Pasangkanlah dengn garis antara pernyataan yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dengan sila-sila Pancasila yang sesuai!
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari.



Bahasa Indonesia
Berikut ini contoh surat untuk sepupu atau teman
Purwokerto, 11 Februari 2022

Salam, Yanti Lesianda

Apa kabar Yanti? Semoga kamu, ayah, dan ibu sehat semua, ya. Aku dan keluargaku di sini juga baik-baik saja. Masih ingatkah kita memiliki hobi bermain ayunan bersama?

Aku selalu ingat kejadian yang pernah kamu alami. Saat itu aku dan kamu bermain ayunan di depan rumahku. Tiba-tiba kamu terjatuh terjerembab ke tanah dan menangis sangat kencang. Kepalamu berdarah sehingga membuat aku panik dan bingung. Aku dan sepupuku segera berlari memangil ayah. Ayah datang dan segera membawamu ke klinik kesehatan.

Setelah kamu diobati, aku dan ayah berkonsultasi dengan dokter tentang luka di kepalamu. Menurut dokter ternyata lukamu tidak berbahaya dan tidak membutuhkan terapi khusus. Aku merasa lega dan senang karena kamu baik-baik saja.

Masih ingatkah kejadian tersebut, Yan? Aku ingin kita bermain bersama lagi. Jika ada waktu berkunjunglah ke rumahku lagi, Yan! Aku dan keluargakau sangat mengharapkan kedatanganmu saat liburan nanti. Aku tunggu, ya.

Salam hangat,
Wiwin, sahabatmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selasa, 19 Maret 2024

Rabu, 20 Maret 2024

Senin, 29 April 2024