Senin, 29 April 2024


Hari/Tanggal                              : Senin, 29 April 2024

Muatan  Pembelajaran              :  

1. Pendidikan Pancasila   : Gotong Royong

2. Matematika                   Bangun Datar 

3. Bahasa Indonesia         : Asal Usul

4. Seni Budaya                  : Mengenal Tari Melalui Cerita Rakyat

Capaian Pendidikan Pancasila

Peserta didik mampu mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah.

Capaian Pembelajaran Matematika

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Si Capaian Bahasa Indonesia

Si    1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

     Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

    Capaian Seni Budaya

     

Pada akhir fase, peserta didik mampu menilai hasil pencapaian diri dalam mengenal tari sebagai wujud ekspresi diri, melalui pengamatan bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta pengidentifikasian dalam menerapkan unsur utama tari, level, perubahan arah, sebagai bentuk ekspresi tari kelompok yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada seni tari.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkalatar belakang serta mengeksplorasi unsuutama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desailantai.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengidentifikasi damembuat gerak dengaunsur utama tarilevel, dan perubahan arahadap.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat melakukaaktivitas pembelajaran tari.

Berpikir dan BekerjArtisti(Thinking and Working Artistically)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untumengembangka kemampua bekerja  sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.

Berdampa(Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada seni tari yang berpengaruh pada kemampuan diri dalamenyelesaikan aktivitas pembelajaran tari.

 

 


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat menjelaskan pelajaran/hikmah dari kisah semut dan belalang, menyusun komposisi beberapa bangun datar dengan tepat, menentukan banyaknya bangun datar yang dapat disusun menjadi satu bangun dengan tepat, menguraikan /dekomposisi suatu objek berdasarkan bangun datar yang ada pada objek tersebut. dan mengidentifikasi jenis tari 

Pendidikan Pancasila
Semut dan Belalang

 risan semut berjalan rapi menuju sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang pemimpin. Setiap semut membawa bulir makanan di atas badannya. Tidak lebih dari satu bulir dapat dibawa semut, hingga tak cukup sekali atau dua kali mereka bolak-balik menuju sarang.

Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai semut-semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah berkeringat?” seru belalang kepada barisan semut.
“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir” ujar komandan semut menjawab belalang.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang melimpah. Buat apa sibuk dari sekarang?” ujar belalang sambil terkekeh menertawakan semut-semut.
“Hai belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas komandan semut.

Semut dan Belalang

“Benar belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerjasama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” semut kecil menambahkan dari barisan belakang.

“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan semut sibuk bekerja, sementara belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.
Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau belalang?

Jawablah pertanyaan berikut!
  1. Apa yang dilakukan sekelompok semut? Mengapa mereka harus melakukannya?. Sekelompok semut mengumpulkan makanan, agar pada musim dingin tiba mereka tidak perlu lagi mencari makanan, dimana makanan sulit di dapatkan.
  2. Bagaimana menurutmu sikap belalang? 
  3. Sikap belalang yang hanya bermalas-malasan kurang baik karena untuk menghadapi musim dingin para serangga harus mengumpulkan makanan.
  4. Bagaimana cara semut bekerja? Semut bekerja secara kelompok mengumpulkan makanan. Seekor semut hanya mampu membawa sebulir makanan di atas tubuhnya sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
  5. Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas? Kerjasama semut dalam mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin dan kerja keras semut yang melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang karena ukuran tubuhnya yang kecil


Kerjakan soal berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan gotong royong?

a. Sebuah acara pembuatan taman bersama

b. Sebuah acara pembersihan lingkungan bersama

c. Sebuah acara pembuatan fasilitas umum bersama

d. Sebuah acara kerja sama untuk mencapai tujuan bersama


2. Dalam sebuah desa, masyarakat akan mengadakan acara pembersihan sawah bersama. Siapa saja yang dapat ikut serta dalam acara ini?

a. Hanya petani saja

b. Hanya warga desa saja

c. Petani dan warga desa

d. Hanya anggota komunitas saja



3. Dalam sebuah sekolah, siswa dan guru akan bekerja sama untuk menyelenggarakan acara lomba. Apa yang harus dilakukan siswa dan guru untuk menyelenggarakan acara tersebut?

a. Hanya siswa saja yang harus bekerja

b. Hanya guru saja yang harus bekerja

c. Siswa dan guru harus bekerja sama

d. Hanya anggota komunitas saja yang harus bekerja



4. Dalam sebuah kompleks perumahan, masyarakat akan bekerja sama untuk membuat taman. Apa yang diperlukan dalam acara ini?

a. Hanya dana yang diperlukan

b. Hanya tenaga kerja yang diperlukan

c. Dana dan tenaga kerja yang diperlukan

d. Hanya keinginan untuk membuat taman yang diperlukan


5. Gotong royong dapat membuat pekerjaan berat akan terasa...

a. lebih berat

b. lebih ringan

c. biasa saja

d. sangat berat

Matematika 

Komposisi dan Dekomposisi



komposisi bangun datar adalah merangkai berbagai bangun datar berbagai bentuk menjadi satu rangkaian yang menyatu. Sementara dekomposisi adalah kemampuan untuk mengurai atau memecah satu bangun datar menjadi dua atau lebih.
Dekomposisi dilakukan setelah kegiatan komposisi. Proses dekomposisi akan dilakukan dengan cara mengurai susunan komposisi bangun datar ke bentuk yang lebih sederhana.
Dengan dilakukannya komposisi maupun dekomposisi bangun datar, maka siswa akan melatih kemampuannya dalam mengurutkan, membandingkan, menyajikan, serta menganalisis berbagai bentuk dari bangun datar tersebut. Hal tersebut akan melatih daya otak anak.
Biasanya komposisi dan dekomposisi bangun datar bisa dilakukan dengan alat yang bernama tangram. Alat tersebut terdiri dari banyak bangun datar yang berbeda bentuk dan warna. Perbedaan ini sangat membantu siswa untuk mengenal dan membedakan bangun datar.
Contoh melakukan komposisi bangun datar pada kehidupan sehari-hari bisa dilihat dalam kegiatan membangun rumah, seperti menyusun batu bata, menyusun keramik, dan memasang atap. Kegiatan tersebut memerlukan keterampilan yang baik.

Sementara, contoh melakukan dekomposisi adalah seperti memotong dan membagi kue menjadi banyak bagian. Proses ini memang tak sesulit contoh kegiatan komposisi, namun juga perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati.

contoh tangram (puzle cina)

contoh dekomposisi







Untuk lebih memahami materi komposisi dan dekomposisi, mari kita pelajari soal berikut!






BAHASA INDONESIA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selasa, 19 Maret 2024

Rabu, 20 Maret 2024